Tuesday, February 5, 2013

Martabak Hati

Siang tadi seorang teman yang juga merupakan seorang jenderal lapangan sebuah instasi  kerajaan mengangkat tema tentang perubahan struktur gizi. dia mengundang 3 orang chef asli dari negeri kamboja, diperlukan  9 bulan dan 10 hari waktu yang diperlukan untuk mengundang ketiga chef berbakat itu.

"Dunia ini bukan berkisah tentang mencaci maki.." kata sang jenderal kepada 3 orang chef kamboja yang masih terengangah engahkan nafasnya karena baru saja tiba. seseorang dari mereka lalu bertanya " Apa yang harus kami lakukan wahai Master Jendral..?" tanya sang chef sambil bergejolak.  "kalian hanya pperlu membuat makanan yang enak untuk permaisuriku!". "makanan jenis apa tuanku..?" tanya chef kedua yang tepat berbaris ditengah. "Kalian mungkin tak mengenal cinta yang kadang sepi dan kadang bergejolak" raja berkata sambil pergi meninggalkan singgasana dan membuat ekspresi ketiga chef kamboja semakin bertanya-tanya. 

Sang permaisuri yang memang bertinggal jauh di Ranah Lamang, sebuah wilyah ditengah kota berkembang yang dipenuhi para pedagang berseragam. Permaisuri Naima yang sedikit lebih muda dibandingkan sang Jenderal memang manusia yang sedikit berkata, namun merencanakan banyak hal yang kebanyakan selalu saja susah diterima akal setiap keluarga kerajaan.

Bulan syawal sudah dihadapan, rakyat jelatapun tak lupa bergabung sibuk merangkai do'a. sang jendral juga turut berdo'a merngkai harapan kepada tuhannya kepada sang permaisuri. Trio kamboja yang sibuk berpetualang otak itupun semakin bingung terhadap sikap sang jenderal lapangan. mereka hanya bisa berkata ini adalah sebuah tantanganm dan bukan sebuah masalah. mereka memang trio kamboja yang pantang gagal.

Seorang kawan datang dari negeri seberang untuk mampir bertemu sang jenderal, sebut saja dia Pan Pan, seorang pelajar asli Tionghoa yang kebetulan fasih bermain irama. Dibawanyalah sebuah tas hitam yg langsung diberikan kepada sang jenderal. Jenderalpun menerima dnegan tanggap, bagai mengambil sebuah bola platinum. "Apa ini kawanku..?" tanyanya dengan suka hati, "Ini Martabak, makanan yang sedang populer dinegeri Subang seberang, dan Lo M35T1 coba, Ciyuss...!!", Pan Pan memang kolega akrab sang jenderal, mereka pernah berpetualang untuk mencari phoenix bersalju emas di pinggiran bromo.

Dibukanya bingkisan itu, dilahapkan sekejap mata, dan iapun berkata "Ini dia makanan yang aku cari sebagai media mengisi hati sang permaisuri yang kosong.." Pan Pan pun tertidur pulas dibalkon istana, merasa dirinya seorang pahlawan hati sang jenderal lapangan.

"Jika hari ini merupakan lorong gelap, maka akan muncul cahaya terang bersama sang permaisuri.." Tuturnya penuh percaya diri. Trio Kambojapun ikut tenang karena sang jenderal senang.






-Dicky Rinaldo-




No comments:

Post a Comment